tadi malam aku duduk di bangku belakang jok mobil yang supirny orang yang sudah sanagt aku kenal , sudah lama aku cari dia tapi sulit sekali bisa ketemu langsung padahal aku tau dia mudah ditemukan cari saja di tempat tempat tongkrongan anak anak gaul bandung pasti ketemu atau lebih gampang lagi cari saja di tempat kerjanya. tapi aku ingin bertemu dengannya tanpa sengaja agar lebih terasa kalau bumi itu benar benar bulat karena seluas apapun kita berjalan kedepan pasti ada satu titik kita akan bertemu atau perihal kita berada pada langit yang sama maka tidak ada ketidakmungkinan kalau kita tidak akan bertemu . dan akhirnya aku berada di belakang jok mobilnya kita hanya berdua tapi ak masih kaku untuk duduk di depan, dari belakang aku melihat punggungnya cuman melihat tapi itu jauh lebih baik. aku memikirkan segala hal tentangnya, tentang aku menunggu hari ini aku menunggu doaku dikabulkan tentang pertemuan ini, dia tidak pernah tahu betapa aku sudah lama menginkan hal ini. semakin aku memperhatikannya dari belakang semakin aku ingin memeluknya sampai akhirnya aku pindah duduk disampingnya kuberanikan diri mengajaknya bicara dengan perasaan seperti sesak nafas menahan rasa bahagia yang tidak pernah aku rasakan. "kamu habis darimana ?" kataku . padahal di dalam hatiku ada kalimat yang lebih panjang dari pertanyaan itu " kamu darimana aja sih sudah lama aku pengen ketemu kamu, aku hampir nyerah mau ketemu kamu". tapi ya itu cuman di hati . lalu dia jawab " aku habis dari jakarta sama temen2, taun baruan disana terus langsung pulang ketemu kamu". entah kenapa tanganku reflek memegang pundaknya aku melihat dia tampak pucat, ternyata benar lehernya panas.
" kamu sakit loh panas ginih, ngapain aja di jakarta?"spontan ak merasa khawatir sambil mengusap usap lehernya.
"aku ga ngapa-ngapin cuman minum dikit".
"yaudah sekarang langsung pulang aja yah biar kamu istirahat".
aku sedih denger dia minum , walaupun aku tau dia sebenernya bukan pemabuk berat dia paling hanya terbawa suasana dengan teman-temannya.
tapi dia menolak " jangan aku masih mau sama kamu disini"
satu sisi aku senang dia bilang seperti itu karena aku juga masih rindu, tapi di sisi lain aku khawatir badannya hangat. aku selalu suka dia yang tidak pernah mengeluh dalam keadaan apapun, saat sakit saja dia tidak pernah bilang. aku masih ingat waktu dia sakit , waktu aku tanya kenapa dia tidak kerja dengan rendah hatinya dia bilang dia cuman bilang, "aku lagi kebagian jatah kurang sehat jadi ga kerja"
" Ko ga bilang aku kan bisa bilang gws."
"ya kan aku ga mau sakit jadi buat apa bilang-bilang" .
sama dengan hari ini dia tidak terlihat seperti orang sakit . inilah yang tidak aku temukan pada pria lain dia selalu punya cara untuk membuat segala sesuatu lebih mudah.
kemudian setelah itu dia menyuruhku duduk lebih dekat
" kamu sinian dong duduknya "
"ya masa aku duduk di gigi",
tiba tiba dia memgang kepalaku untuk disandarkan dipundaknya
"yaudah kepala kamunya aja yang di deketin ke aku"
serontak aliran darah aku bergerak begitu cepat, ada sengatan listrik lagi yang sudah lama tidak aku rasakan. rasanya aku ingin terus seperti ini semua mencair. kita tidak banyak saling bicara tapi aku yakin dia merasakan hal yang sama kami saling merindukan. malam ini aku merasa doaku benar benar dikabulkan, meskipun dengan cara seperti ini aku sudah sangat bersyukur tuhan telah memepertemukanku lagi dengannya disaat aku sudah mulai menyerah untuk mencarinya entah apa rencana tuhan dibalik semua ini , dia selalu seperti tidak ingin dilupakan datang disaat saat aku sudah berniat pergi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar